Paradoxs, ya begitulah kehidupan
ini, Terus berubah- ubah dan tak sering menghasilkan kekecewaan bagi beberapa orang yang menjalaninya, Hal
ini membuat serpihan ingatan terbang menuju bait puisi mistik :
Janganlah engkau mencela suatu zaman,
Akan tetapi celalah mereka-mereka yang
menjalani zaman tersebut.
Bagi saya terdapat suatu
peringatan dalam bait puisi tersebut, dimana objek tidaklah layak kita cela,
akan sangat keliru jika fokus umpat umpatan kekecewaan kita, Ditujukan kepada
objek yang bernama “Zaman” atau “Kehidupan”. Isyarat akan kekecewaan yang
berupa “Celaan” lebih efektif jika ditujukan kepada subjek, subjek-subjek yang
baik akan membentuk zaman yang baik dan sebaliknya. Akan tetapi ketika berbicara
tentang subjek, kita dihadapkan tentang sebuah kesatuan yang kompleks dan
berubah-ubah.
Dikatakan kompleks, karena
penyusun manusia memang terdiri dari struktur-struktur yang sedemikian
rumitnya, layaknya struktur fisik, psikis, biologi, linguistik, kognitif dll. Bisa
dikatakan bahwa, manusia merupakan suatu misteri besar bagi manusia itu sendiri.
Sedangkan dikatakan berubah- ubah, ialah sebuah sifat dimana manusia itu
menjalani hidupnya, Heraklaitos mengatakan segala sesuatu di jaga raya ini memiliki
sifat berubah-ubah (mengalir), seperti dalam perkataannya:
Semuanya mengalir, tidak ada satupun yang
tetap tinggal...
Engkau tidak dapat turun dua kali ke sungai
yang sama...
Sungai yang terus mengalir, yang
menyebabkan sungai itu tidaklah sama antara waktu pertama kali kita menemuinya
dan waktu-waktu selanjutnya. Begitu pula kondisi kesadaran manusia, senantiasa
mengalami perubahan, yang terkadang dipengaruhi oleh kondisi dan waktu. Perubahan-perubahan
ini yang kemudian membuat manusia begitu sulit ditafsirkan, dikarenakan jika
suatu hal terus berubah, akan menjadi sulit untuk untuk menentukan sebuah struktur
dasar yang sama bagi manusia itu sendiri. Beragam cara telah digunakan oleh
para pemikir-pemikir besar dunia guna menafsirkan manusia, salah satunya dalam
wilayah ilmu gestalt, dikenal nama Jacques Lacan, Pemikir asal Prancis yang
beraliran Psikoanalisa.
Lacan menyebutkan adanya struktur
dasar dari kesadaran manusia, yakni sebuah struktur yang terpendam dalam alam
bawah sadar, Hal ini yang kemudian ia namakan “Hasrat”, hasrat ini sepertinya
ia dapatkan dari konsep Hegel, sedangkan alam bawah sadar (unconciosnes) ia
dapatkan dari konsep pemikiran Freud, mengingat Lacan merupakan pengikut dari Freud, yang menganggap bahwa ketidak
sadaran merupakan pijakan manusia dalam mengambil keputusan maupun tindakan,
yang tentu saja hal tersebut merupakan perlawanan dari kesadaran rasio ala
cartesian.