Rene Descartes (1596-1650) menguncang dunia pemikiran filsafat barat, lewat aliraan Dualismenya Descartes mencoba merangkum Dua aliran filsafat sebelumnya yakni Materialisme dan Idealisme. Jika pada Materialisme menekankan bahwa subtansi dari kenyataan realitas terletak pada wujud materi yang kemudian dirangkai oleh hukum kausalitas sehingga menyebabkan manusia menjadi sebuah mesin mekanik, akan sangat bertolak belakang dengan Idealisme yang percaya ada hal yang bersifat spirit dibalik penampakan alam nyata (realitas) yang tertangkap oleh indra kita. Idealisme percaya bahwa kekuatan Spirit tak mampu diukur dan di tangkap dengan pengamatan empirik sehingga perlunya digunakan metafor-metafor untuk menjelaskannya, misalnya kekuatan spiritual dianngap bersifat rasional dan lain-lain. akan tetapi nampaknya para pendukung Idealisme tak sepenuhnya memungkiri kekuatan realitas materi, mereka tetap meyakini kekuatan materi disamping juga mengusung kekuatan spirit sebagai subtansi dari materi, hal ini nampak dalam paparan Hegel (1770-1831) tentang adanya "Ruh Absolut".
Hegel menggambarkan bahwa seluruh realitas semesta yang universal merupakan perwujudan dari Ruh Absolut yang bebas, dan manusia sebagai salah satu manifestasi ruh absolut bersifat deterministik hal ini dikarenakan hanya Ruh Absolut yang bersifat bebas sebebas-bebasnya dan kebebasan manusia dibatasi oleh kebebasan mutlak Ruh absolut. berangkat dari pemikiran Hegel inilah Descartes mengungkapkan "Cogito Ergo Sum" (Aku berfikir maka aku ada) nampaknya berfikir seperti apa yang dimaksud Descartes disini??? atau "ada" seperti apa yang dimaksudkan Descartes???
Perlu kita ketahui bahwasanya Descartes membagi realitas menjadi dua (Res Extensa dan Res Cogitans), "Res Extensa" adalah suatu keluasaan yang menempati ruang dan waktu atau dalam aliran Materialisme dapat dikatan sebagai perwujudan materi sedangkan "Res Cogitans" Adalah Proses penyangkalan berfikir, disinilah terdapat perbedaan antara Idealisme dan Dualisme Descartes, dalam Idealisme kekuatan spirit dianggap sebagai subtansi atau esensi dari realitas sedangkan Descartes nampaknya menggunakan sebuah metafor, yakni kekuatan Spirit dianggap sebagai kekuatan yang bersifat rasional, Sepertinya Descartes disini ingin memasukkan unsur Spirit ke dalam Akal sehingga lahirlah konsep "Res Cogitans".
Menurut Descartes ada banyak hal yang dapat kita sangkal dalam realitas ini, mulai dari benda-benda sekitar kita,alam,ilmu bahkan tubuh kita sendiri, seperti orang yang menganggap bahwa tubuh kita hanyalah manipulasi otak belaka, Akan tetapi ada satu hal yang tidak bisa disangkal dalam realitas yaitu "Aku yang mempertanyakan realitas". "Aku" yang menyangkal atau mempertanyakan benda,alam,pengetahuan dan tubuh takkan pernah bisa disangkal menurut Descarates, maka berangkat dari sinilah tersusun "Cogito Ergo Sum" (aku yang berfikir tentang menyangkal realitas membuktikan tentang adanya diriku), jadi menurut Rene Descartes proses berfikir untuk menyangkal dan mempertanyakan akan membuktikan esensi diri sebagai sebuah wujud dalam suatu realitas, nampaknya inilah yang mungkin kemudian hari menjadi landasan berfikir dalam Filsafat Descartes.
Hegel menggambarkan bahwa seluruh realitas semesta yang universal merupakan perwujudan dari Ruh Absolut yang bebas, dan manusia sebagai salah satu manifestasi ruh absolut bersifat deterministik hal ini dikarenakan hanya Ruh Absolut yang bersifat bebas sebebas-bebasnya dan kebebasan manusia dibatasi oleh kebebasan mutlak Ruh absolut. berangkat dari pemikiran Hegel inilah Descartes mengungkapkan "Cogito Ergo Sum" (Aku berfikir maka aku ada) nampaknya berfikir seperti apa yang dimaksud Descartes disini??? atau "ada" seperti apa yang dimaksudkan Descartes???
Perlu kita ketahui bahwasanya Descartes membagi realitas menjadi dua (Res Extensa dan Res Cogitans), "Res Extensa" adalah suatu keluasaan yang menempati ruang dan waktu atau dalam aliran Materialisme dapat dikatan sebagai perwujudan materi sedangkan "Res Cogitans" Adalah Proses penyangkalan berfikir, disinilah terdapat perbedaan antara Idealisme dan Dualisme Descartes, dalam Idealisme kekuatan spirit dianggap sebagai subtansi atau esensi dari realitas sedangkan Descartes nampaknya menggunakan sebuah metafor, yakni kekuatan Spirit dianggap sebagai kekuatan yang bersifat rasional, Sepertinya Descartes disini ingin memasukkan unsur Spirit ke dalam Akal sehingga lahirlah konsep "Res Cogitans".
Menurut Descartes ada banyak hal yang dapat kita sangkal dalam realitas ini, mulai dari benda-benda sekitar kita,alam,ilmu bahkan tubuh kita sendiri, seperti orang yang menganggap bahwa tubuh kita hanyalah manipulasi otak belaka, Akan tetapi ada satu hal yang tidak bisa disangkal dalam realitas yaitu "Aku yang mempertanyakan realitas". "Aku" yang menyangkal atau mempertanyakan benda,alam,pengetahuan dan tubuh takkan pernah bisa disangkal menurut Descarates, maka berangkat dari sinilah tersusun "Cogito Ergo Sum" (aku yang berfikir tentang menyangkal realitas membuktikan tentang adanya diriku), jadi menurut Rene Descartes proses berfikir untuk menyangkal dan mempertanyakan akan membuktikan esensi diri sebagai sebuah wujud dalam suatu realitas, nampaknya inilah yang mungkin kemudian hari menjadi landasan berfikir dalam Filsafat Descartes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar