Untuk "Pencipta" filosofisku, simbol,tanda dan makna terliputi dalam wilayahMu.

Kamis, 05 April 2012




Kebingugan terkadang menyelimuti diri kita saat kita mencoba tuk memahami sesuatu, Permasalahannya adalah terletak dari mana kita mencoba menyikapinya dalam memahami, Ada seorang teman saya yang memiliki karakter yang cukup unik dalam hal ini, Seorang yang berkarakter kuat sebagai personal dan individu yang mencoba tegar dalam menjalani riak-riak kehidupannya..
Mungkin pembahasan saya kali ini akan saya fokuskan untuk salah satu teman saya ini,, Kuat dan Tegar adalah deskripsi singkat untuknya,, Perlahan waktu tlah membentuk kpribadiaannya dalam tempaan berbagai ombak cobaan,, Tekad yang kuat yang coba ia tunjukkan seakan membuktikan eksistensi dirinya,, Namun permasalahan akan muncul dalam kehidupan, Ketika cercaan dari kanan dan kiri menerpa maka haruslah sebuah pendiriaan yang mesti ditegakkan,, Andaikan kita sebagai insan mencoba tuk berfikir fokus, Mungkin akan sedikit terkurang beban yang menerpa kita, akan tetapi yang menjadi masalah adalah, Ketika fokus kita dialihkan guna menanggapi coment yang tak membangun yang ada di kanan kiri kita,, Menuruti setiap omongan manusia selalu menyusahkan, Apa lagi jika kita terus mengikatkan diri dari penilaian mereka,
Sudah kita ketahui bersama jika setiap manusia selalu memiliki perbedaan penilaiaan di kepala mereka,, Dan sekarang yang kita lakukan adalah "Apakah kita harus menjadi seperti keinginan mereka???" "Ataukah kita mencoba belajar tuk menjadi diri kita???"  dan tentunya hal yang rumit akan terjadi jika kita hanya mengukur setiap ukuran dari kebenaran dengan bersumber pada penilaian mereka,, bagi saya kebaikan atau kebenaran bukanlah milik opini masyarakat, kebaikan dan kebenaran murni milik Tuhan yang maha mutlak, Bukan masalah dari siapa saja kebenaran itu kan muncul tapi masalahnya adalah bagaimana kita seharusnya mengakui kebenaran itu, walaupun kebenaran itu harus muncul dari orang yang paling kita benci sekalipun.
Mungkin ini bisa menjadi saran untuk teman saya ini, Menjadi diri sendiri adalah hal penting untuk kesehatan jiwa kita, Tak perlulah kiranya kita memikirkan suatu kebenaran relatif dari masyarakat yang kenyataannya malah mempersulit dan membatasi ladang pengembangan diri kita sendiri, Coba kita bayangkan jika dalam suatu kondisi kita diharuskan untuk memilih maka saran saya pilihlah hal itu sesuai kehendakmu yang tentunya dengan bersumber dari penalaran sehatmu, Ini bukan waktunya lagi kau untuk memikirkan kesimpang-siuran pendapat orang, Tetapi ini adalah waktunya untuk engkau berpegang teguh pada prinsipmu sendiri, So,my advice  " Just choose with your heart,Girl",,
Jika boleh saya bilang, "Tak ada hak sedikitpun bagi mereka tuk mengikat mu", merupakan pilihan tuk melepaskan diri dari keterikatan atau malah terpenjara dalam keterikatan mereka, Jika mereka terus menekanmu, jawab saja "Apa hak mu mengatur ku, Apakah kau punya saham dalam penciptaanku??, Ataukah kau Tuhan yang menentukan kebaikan dan keburukan menurut keinginanmu??" Mereka tak tahu akan dirimu dan sudah semestinya bagimu untuk tak peduli terhadap mereka yang tak paham tentangmu, Aturan mutlak adalah milik Tuhan, Dan selama ada bentuk aturan lain yang justru berdampak negativ bagimu,maka kau punya pilihan tuk meninggalkannya..
Mungkin hanya itu tuk saat ini yang bisa saya uraikan,, kebingungan dan terbanginya fikiran menyebabkan kerumitan di otak saya (haha), ada banyak hal di sekitar saya yang membutuhkan tanggung jawab saya dan moment tuk menuangkan fikiran semakin sempit dan susah dicari,, jadi untuk teman saya, "Bebaskanlah dirimu, kembangkanlah sayapmu, dan terbanglah mengarungi angkasa cita-citamu"

(Setidaknya ini menurut saya, Maaf bila terdapat banyak kekurangan)