Untuk "Pencipta" filosofisku, simbol,tanda dan makna terliputi dalam wilayahMu.

Rabu, 27 Mei 2015

Dari Lacan Untuk Mr. D



Paradoxs, ya begitulah kehidupan ini, Terus berubah- ubah dan tak sering menghasilkan kekecewaan  bagi beberapa orang yang menjalaninya, Hal ini membuat serpihan ingatan terbang menuju bait puisi mistik :

Janganlah engkau mencela suatu zaman,
Akan tetapi celalah mereka-mereka yang menjalani zaman tersebut.

Bagi saya terdapat suatu peringatan dalam bait puisi tersebut, dimana objek tidaklah layak kita cela, akan sangat keliru jika fokus umpat umpatan kekecewaan kita, Ditujukan kepada objek yang bernama “Zaman” atau “Kehidupan”. Isyarat akan kekecewaan yang berupa “Celaan” lebih efektif jika ditujukan kepada subjek, subjek-subjek yang baik akan membentuk zaman yang baik dan sebaliknya. Akan tetapi ketika berbicara tentang subjek, kita dihadapkan tentang sebuah kesatuan yang kompleks dan berubah-ubah.
Dikatakan kompleks, karena penyusun manusia memang terdiri dari struktur-struktur yang sedemikian rumitnya, layaknya struktur fisik, psikis, biologi, linguistik, kognitif dll. Bisa dikatakan bahwa, manusia merupakan suatu misteri besar bagi manusia itu sendiri. Sedangkan dikatakan berubah- ubah, ialah sebuah sifat dimana manusia itu menjalani hidupnya, Heraklaitos mengatakan segala sesuatu di jaga raya ini memiliki sifat berubah-ubah (mengalir), seperti dalam perkataannya:

Semuanya mengalir, tidak ada satupun yang tetap tinggal...
Engkau tidak dapat turun dua kali ke sungai yang sama...

Sungai yang terus mengalir, yang menyebabkan sungai itu tidaklah sama antara waktu pertama kali kita menemuinya dan waktu-waktu selanjutnya. Begitu pula kondisi kesadaran manusia, senantiasa mengalami perubahan, yang terkadang dipengaruhi oleh kondisi dan waktu. Perubahan-perubahan ini yang kemudian membuat manusia begitu sulit ditafsirkan, dikarenakan jika suatu hal terus berubah, akan menjadi sulit untuk untuk menentukan sebuah struktur dasar yang sama bagi manusia itu sendiri. Beragam cara telah digunakan oleh para pemikir-pemikir besar dunia guna menafsirkan manusia, salah satunya dalam wilayah ilmu gestalt, dikenal nama Jacques Lacan, Pemikir asal Prancis yang beraliran Psikoanalisa.
Lacan menyebutkan adanya struktur dasar dari kesadaran manusia, yakni sebuah struktur yang terpendam dalam alam bawah sadar, Hal ini yang kemudian ia namakan “Hasrat”, hasrat ini sepertinya ia dapatkan dari konsep Hegel, sedangkan alam bawah sadar (unconciosnes) ia dapatkan dari konsep pemikiran Freud, mengingat Lacan merupakan pengikut  dari Freud, yang menganggap bahwa ketidak sadaran merupakan pijakan manusia dalam mengambil keputusan maupun tindakan, yang tentu saja hal tersebut merupakan perlawanan dari kesadaran rasio ala cartesian.



Klasifikasi Hasrat
Lacan membagi hasrat menjadi empat jenis yakni

  • Hasrat narsistik pasif : yang merupakan, hasrat untuk dicintai oleh orang lain, Dimana orang tersebut ingin dijadikan objek cinta oleh orang lain (Liyan), hasrat ini dapat juga berupa keinginan untuk dikagumi dan diakui oleh orang lain.

  •  Hasrat narsisitik aktif : yang merupakan, hasrat untuk menjadi orang lain, dapat juga dikatan bahwa hasrat ini merupakan sebuah keinginan untuk meniru idola yang ia puja, atau mengagumi dan mencintai orang lain (Liyan)

  •  Hasrat anaklitik aktif : yang mana merupakan hasrat untuk memiliki orang lain (Liyan) 

  •  Hasrat anaklitik pasif : yang mana merupakan hasrat untuk dimiliki oleh orang lain (Liyan), dalam hasrat anaklitik baik aktif atau pasif, usur kepemilikan merupakan sebuah instrumen yang digunakan guna mendapatkan kepuasan.

Bagi Lacan, dalam kehidupannya setiap manusia selalu mengalami perubahan dalam empat hasrat tersebut, kondisi dan tingkah manusia secara umum merupakan perwujudan dari keempat hasrat tersebut, Dapat diambil contoh bekerja, bekerja merupakan proses penampilan eksistensi ke “aku”an manusia, dengan bekerja manusia berharap untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain atas keahlian atau kemampuannya hal ini dapat dimasukkan dalam hasrat narsistik pasif, dan jika kemudian dari bekerja tersebut ia menghasilkan “uang” dan hal tersebut yang menjadi orientasinya dalam bekerja. maka yang demikian merupakan perwujudan dari hasrat anaklitik aktif, sebuah hasrat yang untuk memiliki orang lain (Liyan), yang dalam hal ini berwujud “uang”.
Setiap hasrat selalu berpotensi untuk diganti dengan hasrat lain, begitu ia telah dipuaskan, sehingga tidak jarang disebut, bahwa kehidupan manusia merupakan perpindahan antara satu hasrat ke hasrat lain dan berakhir sampai ia meninggal.

Kasus Spesifik

Sebuah kasus, saya dapatkan dari seorang kolega baru-baru ini, Dimana sebenarnya merupakan sebuah kasus yang umum terjadi dalam kehidupan sehari hari kita, akan tetapi sehubungan hal ini menimpa kolega saya, maka dapatlah saya kategorikan kasus ini dalam ranah yang lebih khusus atau spesifik. Dikisahkan Mr. D menjalin sebuah hubungan cinta dengan Mrs. S, yang berjalan dalam sekian waktu lamanya, mengalami pasang surut dalam hubungannya, hal ini terjadi karena memang mereka menjalin hubungan jarak jauh. Dan baru- baru ini hubungan mereka semakin memburuk dan terputus, yang kemudian menurut pengakuan sepihak Mr. D mengungkapkan bahwa Mrs. S sudah kehilangan perasaan memiliki terhadap ia, sehingga hubungan yang telah bertahan sekian lama terpaksa harus dihentikan.

Jawaban Psikoanalisa
           
            Seperti yang dijelaskan di awal, bahwasanya Lacan merupakan tokoh dari aliran psikoanalisis, yang merupakan sebuah aliran yang menggabungkan psikologi Freud dengan marxisme, dan sehubungan Marx sebagai pelopor marxisme merupakan murid dari Hegel, maka beberapa konsep Hegel juga dimuat dalam psikoanalisis, dalam kasus ini dapat kita lihat akan konsep Hasrat yang diambil Lacan dari Hegel.
                Kasus yang datang dari kolega saya, yakni Mr. D dapat pula di analisa dengan metode psikoanalisis, khususnya dalam pembagian hasrat ala Lacan, Dimana dapat kita lihat bahwa Hubungan dalam pengertian pasaran ala Mr. D dan Mrs S merupakan suatu bentuk keberlangsungan timbal balik antara hasrat Anaklitik aktif dan pasif, bagi kedua subjek mereka berhasrat untuk memiliki dan dimiliki,  Hasrat ini merupakan dasar atau fondasi dari terbentuknya sebuah hubungan, baik itu berpacaran atau pernikahan.
                Unsur kepemilikan merupakan legalitas adanya sebuah hubungan dan dapat kita lihat dengan jelas bahwa Sebuah hubungan Misalkan pacaran dalam kasus ini merupakan pertautan antara hasrat memiliki dan dimiliki. Yang menarik sbenarnya terdapat kesamaan fondasi antara Berpacaran dan Pernikahan, dalam hal materi dasarnya, yakni Hasrat kepemilikan, hanya mungkin perbedaannya terletak dalam balutan “legalitas hukum negara” dan “anjuran agama” dalam pernikahan. Akan tetapi inti dasarnya tetap merupakan hasrat kepemilikan.
                Akan tetapi sebelum terjadinya kepemilikan (Anaklitik) dalam kasus ini, pastinya hasrat narsistik haruslah terjadi terlebih dahulu, hasrat narsistik tersebut dalam kasus ini bisa disebut dengan “Cinta” . Seperti yang telah dijelaskan bahwasanya cinta merupakan perwujudkan dari hasrat narsistik, dan jika hasrat keduk subjek tersebut saling bertautan, maka akan terjadi sebuah pertautan antara mencintai dan dicintai. Pertautan cinta seperti ini, bisa kemudian berpindah pada pertautan  kepemilikan, akan tetapi bisa juga tidak berpintah, sehingga sering kita menemui sebuah pertautan cinta diluar hubungan yang resmi.
                Yang harus diberi sebuah perhatian khusus di sini adalah, bagaimana Lacan memberikan Pemisahan antara Hasrat “cinta” dan “kepemilikan”, kedua hal tersebut bukan  hal yang sama, sehingga kedua hal tersebut bisa ada dengan sendirinya tanpa dukungan dari yang lain, sehingga menyamakan keduanya sebagai suatu kesatuan ataupun keharusan, merupakan sebuah kesalahan bagi Lacan.
                Selanjutnya dalam kasus Mr.D dan Mrs.S, ketika Mrs.S mengisyaratkan adanya kehilangan perasaan memiliki terhadap Mr.D maka hal tersebut dilihat dalam teori ini merupakan isyarat perpindahan Hasrat, dari Kepemilikan menuju cinta atau bahkan menuju kekosongan terhadap Mr.D. akan tetapi kekosongan tersebut tentu akan segera diisi oleh hasrat cinta dan memiliki terhadap selain Mr.D.

Beberapa Kemungkinan

Saya akan mencoba memetakan beberapa kemungkinan dalam kasus Mr.D, sehubungan dengan berakhirnya atau hilangnya hasrat memiliki dari Mrs.S, maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi menurut psikoanalisis Lacan, Yakni :

  •  Mrs.S mengalami perpindahan hasrat dari anaklitik (kepemilikan) menuju narsistik (cinta), hal ini dapat dimengerti dengan Mrs.S ingin cinta yang berada diluar hubungan, bisa jadi disebabkan oleh kurang kuatnya komitmen (apapun itu yang menjadi pertimbangan Mrs. S, yang diperlihatkan Mr.D), sehingga Mrs.S lebih memilih  membuka kembali peluang bagi semua orang untuk dapat menjalin hubungan serius (kepemilikan0 dengannya, dengan syarat sesuai dengan keinginan Mrs.S. Dalam kondisi ini Mr.D masih memiliki peluang besar untuk mendapatkan kembali Mrs.S, dikarenakan Mrs.S masih memiliki hasrat narsistik (cinta) terhdap Mr.D, sehingga walaupun dia berada diluar hubungan dan mulai membuka peluang bagi orang lain, Mr.D tetap merupakan prioritas untuk memenangkan hatinya kembali.

  •  Mrs.S mengalami perpindaahan dari Hasrat anaklitik (kepemilikan) menuju “kekosongan” terhadap Mr.D. Saya akan mengatakan jika situasi ini yang terjadi maka “Pintu telah tertutup bagi Mr. D” dan dapat diartikan bahwa Hasrat anaklitik dan narsistik Mrs.S terhadap Mr.D telah terpuaaskan, sehingga hasrat tersebut hilang ( ingat, syarat hasrat menjadi berpindah ialah jika ia telah terpuaskan). Tentu dalam kondisi ini Mrs.S tidak berada dalam kekosongan dirinya, akan tetapi Kekososngan tersebut segera diisi oleh hasrat nasistik atau anaklitik kepada orang lain ( Liyan) selain Mr.D



Kesimpulan


            Dari kedua prediksi dan analisa diatas kiranya dapat diambil sebuah kesimpulan, bahwa manusia selalu mengalami perubahan pada hakikatnya, tidak ada apapun itu yang tetap kecuali Tuhan. Adapun manusia akan terus berubah, andai jika kehidupan tak mampu mengubahnya maka kematian dan kehidupan setelah mati akan mengubahnya. Hal ini wajar Diana Mrs.S juga mengalami perubahan tersebut, ada baiknya jika Mr.D kembali pada sebuah lagu dari Noah ”Tak ada yang Abadi”. Hahahaha.

1 komentar:

  1. "JUDI POKER | TOGEL ONLINE | TEMBAK IKAN | CASINO | JUDI BOLA | SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWW.DEWALOTTO.CLUB
    DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855 69312579 "

    BalasHapus