Secara mudah dapat dipahami bahwa Strukturalisme adalah suatu aliran filsafat manusia yang menempatkan struktur (baik bahasa/ budaya) yang menentukan tingkah laku dan kesadaran manusia, Bahasa dan budaya disini dipandang sebagai suatu kekuatan yang mampu mengendalikan kehidupan manusia, sehingga membuat manusia yang memberontak atau mencoba keluar dari sistem bahasa dan budaya akan mengalami proses alienasi (keterasingan), atau singkatnya Aliran Filsafat ini berbeda dan bertolak belakang dari pendangan aliran Eksistensialisme yang mengungkapkan bahwa manusia menjadi pusat dari segala hal. Dalam Strukturalisme tidak terdapat kebebasan dari manusia untuk berprilaku, membentuk pola pikir, dan berkesadaran tanpa lepas dari sistem budaya dan bahasa, Sehingga andaikan tercipta suatu jenis manusia yang "unik" atau memiliki bahasa dan kebudayaan yang sama sekali baru, maka akan sangat jelas bila ia akan segera merasakan hidup dalam keterasingan.
Dan tentu saja sistem Filsafat Strukturalisme ini juga mengingkari adanya manusia yang memiliki pola berfikir yang baru, Strukturalisme mengindikasikan bahwa pola fikir yang baru akan segera mendapat tantangan dan tekan dari masyarakat umum yang telah terbentuk oleh bahasa dan budaya yang sama sehingga kemunculan pola fikir baru akan segera diberhanguskan oleh otoritas masyarakat yang berwenang sehingga pola berfikir yang baru tersebut akan segera musnah tanpa sempat membuahkan dan menelurkan adanyn ide" dan gagasan" yang baru.dengan adanya hal tersebut maka menurut kaum Strukturalisme bahasa dan budaya lah yang menentukan segala bentuk aktivitas kehidupan di bumi ini dan manusia mau tidak mau haruh tunduk kepadanya.
Dengan demikian maka dapat dikatakan aliran ini menolak Humanisme, menolak pandangan tentang kebebasan dan keluhuran ( keagungan manusia), Strukturalisme pun juga mengingkari adanya "ego", aku (individu) dan kesadaran. Aliran ini berpandangan bahwa manusia bukanlah pusat realitas, makna dan kesadaran manusia tidak tergantung dari diri sendiri, manusia hanya merupakan pemain dalam suatu sistem bahasa dan budaya mereka hidup untuk sistem dan kelak sistem itulah yang akan membentuk kesadaran mereka akan realitas.
Kehidupan bagi kaum Strukturalisme adalah tentang bagaimana selaras dengan sistem bahasa dan budaya, dan sistem bahasa dan budaya sudah tentu memiliki aturan main,seperti aturan main kata dalam susunan kalimat itulah letak kedudukan manusia,Manusia sebagai kata akan berhubungan dengan manusia lain sebagai kata sehingga membentuk suatu susunan kalimat yang jelas. Dan untuk membentuk susunan kalimat / paragraf yang jelas dan mampu menggambarkan kebenaran maka di perlukan aturan bahasa dalam penyusunan kata per kalimatnya. maka jika manusia sudah tak mentaati aturan tersebut bisa dibilang manusia tersebut akan terasing dan tersingkir dari sistem bahasa dan budaya dan tentu saja tersingkirnya manusia dari sistem menyebabkan hilangnya dia dari realitas.
Dan tentu saja sistem Filsafat Strukturalisme ini juga mengingkari adanya manusia yang memiliki pola berfikir yang baru, Strukturalisme mengindikasikan bahwa pola fikir yang baru akan segera mendapat tantangan dan tekan dari masyarakat umum yang telah terbentuk oleh bahasa dan budaya yang sama sehingga kemunculan pola fikir baru akan segera diberhanguskan oleh otoritas masyarakat yang berwenang sehingga pola berfikir yang baru tersebut akan segera musnah tanpa sempat membuahkan dan menelurkan adanyn ide" dan gagasan" yang baru.dengan adanya hal tersebut maka menurut kaum Strukturalisme bahasa dan budaya lah yang menentukan segala bentuk aktivitas kehidupan di bumi ini dan manusia mau tidak mau haruh tunduk kepadanya.
Dengan demikian maka dapat dikatakan aliran ini menolak Humanisme, menolak pandangan tentang kebebasan dan keluhuran ( keagungan manusia), Strukturalisme pun juga mengingkari adanya "ego", aku (individu) dan kesadaran. Aliran ini berpandangan bahwa manusia bukanlah pusat realitas, makna dan kesadaran manusia tidak tergantung dari diri sendiri, manusia hanya merupakan pemain dalam suatu sistem bahasa dan budaya mereka hidup untuk sistem dan kelak sistem itulah yang akan membentuk kesadaran mereka akan realitas.
Kehidupan bagi kaum Strukturalisme adalah tentang bagaimana selaras dengan sistem bahasa dan budaya, dan sistem bahasa dan budaya sudah tentu memiliki aturan main,seperti aturan main kata dalam susunan kalimat itulah letak kedudukan manusia,Manusia sebagai kata akan berhubungan dengan manusia lain sebagai kata sehingga membentuk suatu susunan kalimat yang jelas. Dan untuk membentuk susunan kalimat / paragraf yang jelas dan mampu menggambarkan kebenaran maka di perlukan aturan bahasa dalam penyusunan kata per kalimatnya. maka jika manusia sudah tak mentaati aturan tersebut bisa dibilang manusia tersebut akan terasing dan tersingkir dari sistem bahasa dan budaya dan tentu saja tersingkirnya manusia dari sistem menyebabkan hilangnya dia dari realitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar